Bekerja dengan Kami
CERITA
Inisiatif Edi Iryow Melatih Dirinya Bertani Kopi
26 July 2024 - oleh Admin

Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) memiliki topografi bergunung dengan ketinggian berkisar 800-3.000 MDPL yang sangat cocok untuk tanaman dataran tinggi. Populasi tanaman yang dominan di kabupaten ini antara lain wortel, daun bawang, kol, bawang merah, umbi-umbian serta tanaman kopi yang ditanam oleh petani lokal. Iklim yang mendukung tanaman kopi ini kemudian terus dimanfaatkan dan dikembangkan oleh petani atau masyarakat secara kelompok tetapi juga secara individu.

Meski masih dalam skala produksi sederhana/kecil berbasis masyarakat lokal, petani kopi Anggi dan Minyambouw dari dataran Kabupaten Pegunungan Arfak, terus giat membuka lahan untuk bertani kopi. Melihat peluang kopi, memicu semangat dan tekad Edi Iryow untuk mencoba bertani kopi. 2024 menjadi tonggak awal pemuda asal Kampung Tuabyam, Distrik Anggi Gida ini mulai mencuri untuk bertani kopi. "Sa lihat teman di sebelah rumah jual kopi dapat hasil jadi, sa juga mau coba", kata Edi saat duduk bersama Tim Bentara Papua di depan sebuah bangunan baru.

Sebagai pemula, saya mencoba meminta bantuan petani lain untuk mendukung langkah awal dalam bertani kopi dengan mendapatkan bibit dari Bapak Matias Iryow dan Andarias Iryow. Untuk menyemai bibit kopi yang bisa, lanjut Edi. Ia juga harus membeli polibag menggunakan uang sakunya, "Sa beli kertas kokeran itu di Wasuai", sebutnya. Hasil pembibitan yang didapat Edi berkisar 50 polibag dan hanya sebagian yang ditanam. Sayangnya, pemuda asal Kampung Tuabyam ini minim edukasi dalam menanam dan merawat tanaman kopi. “Sa tidak tau cara tanam dan rawat kopi, sa sendiri hanya tanam sembarang saja”, jawab Edi sambil menunduk malu.

Edi Iryow sedang bersihkan bibit kopi yang ia semai

Bibit kopi Arabika yang ditanam sebagian tidak bertumbuh dengan baik. Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi Edi untuk melanjutkan semangatnya dalam bertani kopi. Bermodal hp android, Edi menceritakan bahwa ia banyak menonton konten-konten terkait kopi baik pembibitan, penanaman dan perawatan. Sambung Edi, "Sa cuma ikut seperti yang ada di video itu".

Inisiatif Edi Iryow, pemuda lulusan SMA Yapis Manokwari ini mencoba membuat tempat persemain sederhana dengan memanfaatkan sisa-sisa potongan kayu hingga membentuk persegi panjang dengan ukuran keliling, panjang 1 m dan lebar 50 cm. Dalam persemaian tersebut, Edi menaruh bibit-bibit kopi miliknya sebelum ditanam. Edi mengakui telah menyiapkan lahan dengan ukuran yang lebih luas namun belum ditanami kopi, saat ini ia hanya fokus menanam di area pekarangan rumah. Kata dia, "Sekarang ini, sa hanya tanam di samping rumah". Kopi yang ditanam pun belum dapat dipanen, selain umur kopi yang masih kecil juga terdapat serangan hama, serta tempat penanaman kopi yang salah (dekat dengan saluran udara).

Harapannya, sebagai pemula Edi ingin adanya redaman namun, ia mengakui belum mendapat sentuhan langsung dari para pemerhati ataupun lembaga swadaya masyarakat (LSM) manapun. “Sa belum pernah didampingi Bentara”, Edi menjelaskan, iya juga baru mengenal Bentara Papua untuk pertama kali di bulan Juni 2024, saat ia diajak bapaknya berkegitan di Stasiun Udohotma dalam giat Evaluasi proyek Organization Effectiveness (OE) bersama masyarakat dampingan Bentara di wilayah Pegunungan Arfak .

Saat ini, tanaman kopi milik Edi belum membawakan hasil seperti yang diimpikannya, karena keterbatasan pengetahuan dan media pendukung untuk mewujudkan produksi kopi yang baik. Oleh karena itu, dengan kehadiran Bentara Papua saat melakukan Forum Group Discussion (FGD), pemuda kampung Tuabyam ini mengharapkan adanya pelatihan dan pendampingan yang intens sehingga apa yang menjadi impian Edi dan petani kopi lain juga dapat terwujud. Sebab jika dilihat, kemajuan dalam pembangunan wilayah Pegaf dan peningkatan nilai ekonomi khususnya kopi semakin berkembang secara masif, maka seharusnya petani kopi lokal Anggi dan Minyambouw mendapat perhatian serius.

Cerita Lainnya

Dapatkan Informasi dan Update Terbaru dari Kami

Rumah Bentara Papua
Jalan Asrama Jayapura, Manggoapi Dalam, Angkasa Mulyono-Amban Manokwari - Papua Barat Indonesia, 98314

Foto dan gambar ©Bentara Papua atau digunakan dengan izin.
© Bentara Papua. All Rights Reserved

Web Design by SOLV