Papua memiliki hutan dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Hasil penelitian kolaboratif para ilmuwan dari 19 negara yang diterbitkan awal Agustus 2020 di Jurnal Nature menemukan ada 13.634 spesies tumbuhan dari 1742 genus dan 264 famili. Jumlah ini memposisikan Pulau Papua sebagai pulau dengan keanekaragaman tumbuhan terkaya di dunia. Data ini menunjukkan bahwa Papua memiliki lebih banyak dari Madagascar yang telah diketahui sebagai pusat keanekaragaman hayati (16 persen), yang tercatat memiliki11.488spesies.
Dari data tersebut, para ilmuwan menemukan 68 persen (9.301) merupakan spesies tumbuhan endemik di Pulau Papua. Artinya, lebih dari dua pertiga dari tumbuhan tersebut tidak ditemukan di tempat lain. Data lain juga menyebutkan, ada 602 jenis burung, 125 mamalia dan 223 reptil. Hutan ini juga menjadi sumber mata pencaharian bagi banyak masyarakat papua.
Pada tahun 2015, Papua Barat sudah dicanangkan untuk menjadi provinsi konservasi pertama di dunia ( kemudian dalam perkembangannya, beberapa tahun lalu diubah menjadi provinsi pembangunan berkelanjutan) dan komitmen ini masih dipegang oleh gubernur yang menjabat saat ini.
Langkah-langkah ini sepertinya sudah membuahkan hasil. Sejalan dengan komitmen politik para pemimpin provinsi terhadap pelestarian hutan, tingkat kehilangan hutan tahunan mengalami penurunan pada tahun 2016 dan 2017.
Namun, bukan berarti tidak ada risiko yang mengancam hutan primer Papua. Masih ada elemen-elemen pemerintah yang tidak sepenuhnya mendukung konservasi,misalnya dengan adanya agenda pembangunan infrastruktur pemerintah nasional di Provinsi Papua Barat dan Papua yang tampaknya masih melibatkan pembukaan hutan.
Kita seharusnya dapat mencegah pembukaan hutan yang besar jika dapat mengembangkan sektor-sektor alternatif di luar praktik saat ini yang bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Contohnya, Papua yang begitu indah sangat berpotensi untuk ekoturisme. Dengan agroforestri terpadu, produksi barang hutan non-kayu seperti sagu, coklat, kopi, madu, anggrek dan buah-buahan juga dapat dikembangkan sebagai alternatif sumber mata pencaharian.
Untuk itu, Bentara Papua mengajak Pemuda Pemudi Papua untuk ikut bersuara melalui lomba video satu menit Fakta Hutan Papua. Video itu berisi pesan langsung maupun tak langsung yang mendukung perlindungan hutan papua dari ancaman investasi skala besar. Karena investasi skala besar cenderung untuk kepentingan orang di luar papua. Sementara orang asli papua justru akan menanggung akibat yang lebih besar dari kerusakan ekosistem serta kehilangan pohon dan keanekaragaman hayati lainnya.
Video dari para peserta lomba selanjutnya akan diseleksi kemudian dikolaborasikan dengan video lainnya untuk menjadi bahan kampanye perlindungan hutan yang akan ditayangkan di media sosial Bentara Papua secara berkala.
Teknis Lomba
Video dibuat dengan durasi waktu maksimal satu menit. Dalam video satu menit itu, diharapkan ada isi rekaman video kondisi hutan yang ada di sekitar tempat ko berdiri, terus ada ko punya rekaman video dan suara yang berisi ko punya cerita tentang Fakta Hutan Papua saat ini, dan pesan singkat berupa ajakan bagi semua orang untuk jaga kitong pu Hutan Papua. Kalau pakai backsound, wajib pakai musik khas daerah papua atau instrumen akustik khas papua.
Terus ko jangan lupa, ini bicara fakta yg ko alami sendiri, jadi jangan ko pakai orang lain punya video. Harus video yang ko ambil sendiri, supaya ko bisa merasakan bagaimana berdiri di bawah rindangnya pepohonan.
15 video paling kreatif dan memiliki pesan yang "kuat", masing-masing akan dapat uang pulsa @Rp 1.000.000,- .
Untuk buat video itu, Ko bisa rekam pakai teknologi apa saja ( Handphone, Kamera DSLR, Drone atau alat rekam video yang lain)
Video satu menit itu Ko bisa bikin sendiri atau ajak ko punya kawan-kawan (Individu/Group).
Kalo video su jadi, ko bisa antar langsung ke Pondok Bentara Papua, jalan masuk asrama Jayapura, Amban...atau kirim lewat email : communication.bentara@gmail.com
atau lewat Nomor WhatsApp dan Telegram Bentara Papua (08114800906).
Sebelum kirim, ko rubah nama video menjadi: 1MFHP(SatuMenitFaktaHutanPapua)_Nama_Nama kota.
Contoh : 1MFHP_Dormince_Jayapura.
Pengiriman video dimulai pada 01 September sampai 01 November 2020, pukul 17.00 WIT.
Setelah ko kirim videonya ke Bentara Papua, selanjutnya ko bisa posting di ko punya media sosial (Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube) dengan menyertakan tanda pagar di deskripsi dan mention ke akun medsos Bentara Papua.(Lihat akun media sosial Bentara Papua).
Contoh di Instagram :
#bentarapapua
#satumenitfaktahutanpapua
#beradat
#jagaalam
#jagahutan
@pacebentara
Contoh di Facebook :
#bentarapapua
#satumenitfaktahutanpapua
#beradat
#jagaalam
#jagahutan
@bentarapapuana
Contoh di Twitter :
#bentarapapua
#satumenitfaktahutanpapua
#beradat
#jagaalam
#jagahutan
@PapuaBentara
Contoh di Youtube :
#bentarapapua
#satumenitfaktahutanpapua
#beradat
#jagaalam
#jagahutan
@bentarapapua
Pengumuman 15 video paling krennnn akan disampaikan pada 21 November 2020 bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia.
Kalo informasinya belum jelas, ko bisa tanya lewat email, WA atau Telegram.
Mari kita bersuara untuk menyadarkan pihak-pihak yang merencanakan kehancuran hutan kita. Karena Hutan itu penting, Hutan itu Kitong Pu Nafas Hidup.
#beradat
#jagaalam
#jagahutan
Koordinator : Alberth Yomo (08114800906)