Hutan tropis Indonesia mengandung keanekaragamanhayati terkaya dan terlangka di dunia, serta merupakan sumber kebanggaan bangsa. Meskipun luasan hutan tropis hanya mencakup 7% dari luas daratan, namun ia menyimpan separuh kehidupan yang ada di bumi.
Hutan Indonesia juga merupakan penyimpan karbon yang sangat penting bagi keseimbangan iklim dunia, dimana kita dianugerahi tanggung jawab yang besar untuk melestarikannya demi kelangsungan hidup umat manusia.
Secara turun-temurun kehidupan masyarakat adat Papua sangat bergantung pada hutan. 3000 kampung terbentuk dengan masyarakat adatnya yang tersebar luas di hamparan hutan Papua. Meski sebagian masih ada yang belum terjamah, melalui cara adat, mereka tidak hanya mampu bertahan hidup, namun juga mampu melestarikan hutan Papua.
Pada tahun 2005 – 2009, luas hutan Papua 42 juta hektar (ha). Berselang tiga tahun kemudian yakni 2011 luas hutan Papua hanya tersisa 30,07 juta hektar. Informasi yang didapat dari pemerintah daerah, setiap tahun rata-rata deforestasi di Papua sebesar 143.680 ha. Sedangkan laju deforestasi untuk Provinsi Papua Barat per tahun rata – rata sebesar 25 persen atau 293 ribu ha.
kekayaan alam di Papua dan Papua Barat yang melimpah dan karakteristik penduduk yang dikenal memiliki kearifan lokal berkepedulian tinggi merupakan potensi yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah dalam menyusun program yang pro-rakyat dan pro-lingkungan hidup.
Tema
Hutan Hidup ; Hutan Kehidupan | RainforestLive
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu komitmen pemerintah Indonesia dalam melakukan pengelolaan lingkungan secara lestari dan berkelanjutan yang secara
khusus berkaitan dengan :
- Mempromosikan upaya perlindungan hutan di Tanah Papua bagi generasi muda
- Mempromosikan nilai-nilai budaya masyarakat adat terkait pengelolaan hutan yang bijaksana.
Bentuk Kegiatan
Selama kegiatan expedisi melalui jalur laut diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat untuk melakukan penyelamatan hutan yang masih tersisa di Tanah Papua. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain :
- Pemutaran film di lokasi-lokasi yang akan disinggahi
- Pelatihan dan diskusi tentang peran masyarakat dalam perlindungan hutan.
- Pendokumentasian dan Pemantauan Kondisi Hutan.
- Pagelaran budaya.
Waktu dan Tempat
Dijadwalkan Expedisi menggunakan kapal KLM. Kurabesi Explorer akan memulai pelayarannya dari Sorong dan Berakhir di Manokwari. Pelayaran di rencanakan akan dimulai pada Tanggal 12 – 19 November 2016. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan selama pelayaran adalah :
12 Nov 2016, Berangkat dari Sorong.
13-14 Nov 2016, Kapal Tiba di Makbon
- Pesta Adat Penyambutan Kapal
- Diskusi bersama masyarakat
- Pelatihan monitoring hutan
- Makan Malam Bersama Masyarakat.
15-16 Nov 2016, Kapal Tiba di Sausopor
- Pesta Adat Penyambutan Kapal
- Diskusi bersama masyarakat
- Pelatihan monitoring hutan
- Makan Malam Bersama Masyarakat.
16-17 Nov 2016, Kapal Tiba di Saokorem
- Pesta Adat Penyambutan Kapal
- Diskusi bersama masyarakat
- Pelatihan monitoring hutan
- Makan Malam Bersama Masyarakat.
18 Nov 2016, Kapal Tiba di Masni
- Diskusi bersama masyarakat
- Pelatihan monitoring hutan
19 Nov 2016, Kapal Tiba di Manokwari
- Pesta Adat Penyambutan Kapal
- Diskusi bersama masyarakat
- Pelatihan monitoring hutan
- Makan Malam Bersama Masyarakat.